Saturday, April 7, 2018

Komponen Elektronika


KOMPONEN ELEKTRONIKA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Rangkaian Elektronika

Dosen : Yoyo Zakaria, S.Pd M.Kom

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Ayi Agustin Junaedi Putri

Fifit Fitriya Suci

Rizka Maftukhatun
  




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI  INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 

MUHAMMADIYAH KUNINGAN

2016



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan ridhanya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Komponen Elektronika” dengan baik dan tepat waktu, selanjutnya kami ucapkan pula terimakasih kepada bapak Yoyo Zakaria, S.Pd M.Kom selaku dosen mata kuliah Rangkaian Elektronika yang telah memberikan pengarahannya kepada kami. Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca, mohon maaf apabila terdapat kekeliruan dalam makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.




Kuningan, November 2016

                                                                                       Tim Penyusun




DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

B.       Rumusan Masalah

C.       Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A.      Pengertian Rangkaian Elektronika

B.      Komponen Elektronika

C.      Arus Listrik

D.      Rangkaian Elektronika Pengusir Nyamuk Sederhana

BAB III PENUTUP

A.      Kesimpulan

B.      Saran

DAFTAR PUSTAKA



BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Belakangan ini, penggunaan sistem elektronika telah dikenal luas dan maju dengan pesatnya. Seiring dengan munculnya beragam inovasi yang tiada hentinya. Perlu juga kita perhatikan, bahwa penggunaan komponen elektronika secara luas telah mencakup kesegala bidang kehidupan manusia yang semakin canggih dan semakin simple/kecil penggunaan komponen elektronika seperti dioda, transistor, kapasitor, serta alat ukur osiloskop sering kita jumpai dalam peraktikum komponen komponen alat elektronika seperti di atas akan sering kita jumpai karena merupakan komponen utama dalam rangkaian alat elektronika.

Dalam elektronika terdapat dua komponen yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Komponen aktif merupakan komponen yang dapat bekerja apabila ada catu daya dulu, contohnya: transistor dan dioda. Sedangkan komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa ada catu daya, contohnya: resistor, potensio, kapasitor dan induktor


B.   Rumusan Masalah

1.    Apa itu rangkaian elektronika?

2.    Apa itu komponen elektronika?

3.    Apa saja komponen aktif dan pasif?

4.    Apa itu arus listrik?

5.    Bagaimana cara membuat rangkaian pengusir nyamuk?


C.   Tujuan

1.    Mengetahui rangkaian elektronika

2.    Mengetahui komponen elektronika

3.    Mengetahui komponen aktif dan pasif

4.    Mengetahui arus listrik

5.    Mengetahui cara membuat rangkaian pengusir nyamuk



BAB II

PEMBAHASAN


A.      Pengertian Rangkaian Elektronika

Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semi konduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.


B.      Komponen Elektronika

1.    Dalam elektronika terdapat dua komponen yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Sedangkan komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa ada satu daya, contohnya: resistor, kapasitor dan induktor.

a.       Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
  1. Resistor yang Nilainya Tetap
  2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
  3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
  4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

b.        Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
  1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas.
  2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif. Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
  3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur.

c.         Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
  1. Induktor yang nilainya tetap
  2.  Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.


2.   Komponen aktif merupakan komponen yang dapat bekerja apabila ada catu daya dulu, contohnya: transistor, dioda dan IC.

a.         Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
  3.  LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
  4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
  5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
  6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

b.        Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

c.       IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).

Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.


C.      Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron - elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir  Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.

Arus listrik juga dapat kita analogikan dengan arus air. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan akan menggenang di tempat yang tidak mempunyai perbedaan ketinggian. Demikian halnya dengan listrik. Listrik akan mengalir dari tempat yang mempunyai potensial tinggi ke tempat yang berpotensial lebih rendah. Kalau arus air, jelas medium yang mengalir adalah air. Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A).
Sumber arus listrik dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.        Sumber Arus Listrik Bolak-balik (AC)
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik dalam satuan waktu. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida.  Arus AC ini biasanya di dapat dari generator listrik dimana generator listrik ini dapat dioperasikan melalu beberapa cara untuk menggerakkannya, seperti PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga UAp), PLTG ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan lainnya - lainnya.

b.        Sumber Arus Listrik Searah (DC)
Definisi arus searah (DC) adalah arus listrik yang arahnya selalu tetap terhadap waktu. Arus listrik ini bergerak dari kutub yang selalu sama, yaitu dari kutub positif ke kutub negative. Polaritas arus ini selalu tetap. Sumber arus searah misalnya aki, baterai, beberapa jenis elemen dan generator searah. Sumber arus ini biasanya ditandai adanya kutub positif dan kutub negative. Arus searah ini dalam bahasa Inggris nya adalah Dirrect Current (DC) atau biasa disebut arus DC.

Arus DC dapat dihasilkan dari  baterai, Solar sel, sel bahan bakar, dan bahkan beberapa jenis DC generator dapat memberikan itu sekarang. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara  Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.

Perbedaan dari  kedua dapat dilihat dari metode penggunaannya. Arus AC memiliki besar dan arah yang berubah-ubah secara bolak-balik. Maksudnya, kutub arus ini selalu berubah-ubah dari positif ke negartif dan negatif ke positif. Karena itulah, walaupun stop kontak (colokan listrik) dipasang bolak-balik tidak akan terjadi konsleting ataupun kerusakan lainnya. Sebaliknya jika sebuah baterai yang merupakan listrik arus DC dipasang terbalik, maka beterai tidak akan berfungsi. Bahkan untuk alat-alat listrik DC lain akan terjadi ketidaknormalan fungsi.

Sumber arus listrik AC dihasilkan oleh dinamo arus AC dan generator. Ada beberapa macam sumber arus searah, misalnya sel volta, elemen kering (baterai), akumulator, solar sel, dan dinamo arus searah. Elemen volta, batu baterai, dan akumulator merupakan sumber arus searah yang dihasilkan oleh reaksi kimia. Oleh karena itu, elemen volta, batu baterai, dan akumulator sering disebut elektrokimia. Dikatakan elektrokimia sebab alat tersebut mengubah energi kimia menjadi energi listrik.

Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer adalah elemen yang setelah habis muatannya tidak dapat diisi kembali. Contohnya elemen volta dan batu baterai. Elemen sekunder adalah elemen yang setelah habis muatannya dapat diisi kembali. Contohnya akumulator (aki). Pada elemen volta, baterai, dan akumulator terdapat tiga bagian utama, yaitu:
  1. Anode, elektrode positif yang memiliki potensial tinggi (Terbuat dari tembaga *Cu*)
  2.  Katode, elektrode negatif yang memiliki potensial rendah (Terbuat dari seng *Zn*)
  3.  Larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik (Terbuat dari asam sulfat *H2SO4*).

D.      Rangkaian Elektronika Pengusir Nyamuk Sederhana

Dengan menggunakan IC 555 yang merupakan salah satu jenis komponen elektronika dasar, anda bisa membuat sebuah rangkaian pengusir nyamuk sederhana yang sangat efektif. Jadi, selain menggunakan obat nyamuk bakar maupun elektrik, anda bisa menggunakan suara untuk mengusir nyamuk.

Jadi prinsip kerja dari rangkain ini adalah mengeluarkan suara dengan frekwensi tinggi yang membuat nyamuk enggan mendekat. Dengan begitu anda tidak perlu repot-repot menggunakan obat nyamuk bakar, semprot, ataupun raket pengusir nyamuk untuk menghilangkan nyamuk bandel pengganggu saat anda tidur.

Untuk membuat rangkain anti nyamuk ini sebenarnya sangatlah mudah. Rangakaian ini termasuk rangkaian elektronika sederhana karena komponen-komponen yang digunakannya pun terbilang cukup sedikit. Komponen yang diperlukan hanyalah komponen elektronika dasar dengan bantuan IC 555 dan speaker sebagai outputnya

Komponen yang diperlukan untuk membuat rangkain ini jumlahnya tak lebih dari 10 biji. Jadi biaya yang diperlukan untuk merakit sebuah komponen ini bisa jadi hanya sekitar 20 ribuan saja. Namun itu juga tergantung toko komponen tempat di mana anda beli, karena masing-masing toko memiliki patokan harga masing-masing.

Berikut ini adalah beberapa daftar komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian anti nyamuk menggunakan IC 555.

R1 = resistor 10 ohm

R2 = resistor 33K ohm

R3 = resistor 1K ohm

R4 = resistor 39 ohm

C1 = kapasitor 10n

C2 = kapasitor 10n

TR1 = transistor BC557

TR2 = transistor BC547

IC = 555

Agar lebih sederhana, bisa menggunakan PCB IC dengan bantuan kabel untuk merakit komponen tersebut. Namun jika ingin mendapatkan hasil yang bagus, bisa menggunakan PCB biasa, namun harus menggambar PCB terlebih dahulu. Tegangan yang diperlukan untuk menjalankan rangkaian ini sekitar 6 sampai 9 Volt. Jangan sampai kurang atau kelebihan karena dapat merusak komponen. Yang saat ini yang akan kita gunakan adalah IC 555 (IC Timer) atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai Rangkaian Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multi vibrator di dalamnya.



BAB III

PENUTUP


A.       Kesimpulan

Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semi konduktor, dan lain sebagainya.

Komponen listrik pada rangkaian listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Komponen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus. Sedangkan komponen pasif adalah dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi.

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron - elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya beda potensial antara dua titik dalam rangkaian yaitu dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Agar arus terus mengalir dalam rangkaian harus ada alat yang dapat mempertahankan beda potensial yang disebut sumber gaya gerak listrik.


B.      Saran

Diharapkan setelah kita mengetahui komponen dan fungsi elektronika kedepannya kita dapat memperbaiki sendiri alat elektronik dirumah dan juga dapat membuat suatu rangkaian elektronika sederhana maupun rangkaian otomatis.

No comments:

Post a Comment